Tuhan Mampu Mengubah Keadaan (2)

Disadur dari , edisi 22 Juli 2016 

Baca:  Yesaya 43:8-21

"Lihat, Aku hendak menciptakan sesuatu yang baru, yang kini sudah tumbuh, belumkah kau mengetahuinya? Ya, Aku hendak menciptakan jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."  Yesaya 43:19

Kisah kehidupan Yusuf yaitu rujukan berharga bagi kita.  Mengalami hal-hal buruk  (dimasukkan sumur, dijual sebagai budak, dipenjara)  bukanlah final perjalanan hidup Yusuf, namun merupakan bab dari proses yang Tuhan ijinkan terjadi.

     Ketika Yusuf tetap setia menjalani proses dan tidak berontak kepada Tuhan, hal-hal luar biasa Tuhan nyatakan.  Keadaan Yusuf, yang secara insan hopeless, Tuhan ubah menjadi hopeful, bahkan hidupnya pun menjadi berkat bagi kaum keluarga dan bangsanya.  "diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak. Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, hingga dikala firman-Nya sudah genap, dan kesepakatan TUHAN membenarkannya. Raja menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya. Dijadikannya beliau tuan atas istananya, dan kuasa atas segala harta kepunyaannya,"  (Mazmur 105:17-21).

     Kunci biar tetap besar lengan berkuasa di tengah penderitaan yang berat yaitu jangan tawar hati,  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10), tetap menjaga ucapan dengan selalu memerkatakan firman Tuhan,  "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  (Yesaya 55:11), dan arahkan pandangan hanya kepada Tuhan Yesus sumber pertolongan, bukan kepada yang lain.

     Sekalipun keadaan tampaknya belum juga berubah, menyerupai berada di lembah-lembah kekelaman atau padang gurun, itu bukanlah final perjalanan hidup kita lantaran kita masih punya pengharapan di dalam Tuhan, dan pengharapan di dalam Dia tidak pernah mengecewakan, Tuhan niscaya sanggup mengubah keadaan dari yang tak mungkin menjadi mungkin, asalkan kita tetap hidup seturut kehendak-Nya.

"Bagi Dialah, yang sanggup melaksanakan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, menyerupai yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20