Kunci Hidup Berkelimpahan (1)
Disadur dari , edisi 22 Agustus 2016
Baca: Ulangan 28:1-14
"TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." Ulangan 28:12
Menjadi kaya atau hidup berkelimpahan yaitu keinginan sebagian besar orang di dunia ini, alasannya yaitu itu aneka macam upaya mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Ketika ada seminar-seminar yang bertemakan kekayaan, semisal 'Bagaimana menjadi kaya dalam waktu singkat?' pastilah orang tiba berbondong-bondong hadir ke seminar itu, dengan harapan mereka memperoleh tips untuk menjadi kaya secara cepat. Begitu pula buku-buku tumpuan yang bertemakan kiat-kiat menjadi kaya atau cara gampang menjadi kaya niscaya ludes terjual alasannya yaitu banyak sekali peminatnya. Hal ini menawarkan bahwa secara tidak eksklusif mereka menyebabkan kekayaan duniawi sebagai tujuan utama dalam hidup, alasannya yaitu itu mereka berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di bumi, padahal "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19). Kekayaan rohani pun mereka abaikan alasannya yaitu fokus utamanya mengejar kekayaan duniawi.
Injil menyatakan, "Pencuri tiba hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, biar mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Hidup dalam kelimpahan yaitu rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya! Banyak orang Katolik mengartikan hidup dalam kelimpahan berarti kelancaran di bidang keuangan saja, atau menjadi kaya dalam hal materi. Hidup dalam kelimpahan bukan semata-mata berbicara wacana uang, harta/kekayaan, tapi mempunyai makna yang sangat luas yaitu segala aspek kehidupan (jasmani dan rohani): keselamatan, kesembuhan, keamanan, perlindungan, hening sejahtera, sukacita, hidup yang menjadi berkat bagi orang lain dan sebagainya, sedangkan berkat secara bahan itu yaitu bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan sebagainya, sedangkan berkat secara bahan itu yaitu bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan kita pun dibebaskan dari segala macam kutuk: kutuk kemiskinan, kutuk sakit-penyakit dan sebagainya. (Bersambung)
Baca: Ulangan 28:1-14
"TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." Ulangan 28:12
Menjadi kaya atau hidup berkelimpahan yaitu keinginan sebagian besar orang di dunia ini, alasannya yaitu itu aneka macam upaya mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Ketika ada seminar-seminar yang bertemakan kekayaan, semisal 'Bagaimana menjadi kaya dalam waktu singkat?' pastilah orang tiba berbondong-bondong hadir ke seminar itu, dengan harapan mereka memperoleh tips untuk menjadi kaya secara cepat. Begitu pula buku-buku tumpuan yang bertemakan kiat-kiat menjadi kaya atau cara gampang menjadi kaya niscaya ludes terjual alasannya yaitu banyak sekali peminatnya. Hal ini menawarkan bahwa secara tidak eksklusif mereka menyebabkan kekayaan duniawi sebagai tujuan utama dalam hidup, alasannya yaitu itu mereka berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di bumi, padahal "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19). Kekayaan rohani pun mereka abaikan alasannya yaitu fokus utamanya mengejar kekayaan duniawi.
Injil menyatakan, "Pencuri tiba hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, biar mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Hidup dalam kelimpahan yaitu rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya! Banyak orang Katolik mengartikan hidup dalam kelimpahan berarti kelancaran di bidang keuangan saja, atau menjadi kaya dalam hal materi. Hidup dalam kelimpahan bukan semata-mata berbicara wacana uang, harta/kekayaan, tapi mempunyai makna yang sangat luas yaitu segala aspek kehidupan (jasmani dan rohani): keselamatan, kesembuhan, keamanan, perlindungan, hening sejahtera, sukacita, hidup yang menjadi berkat bagi orang lain dan sebagainya, sedangkan berkat secara bahan itu yaitu bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan sebagainya, sedangkan berkat secara bahan itu yaitu bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan kita pun dibebaskan dari segala macam kutuk: kutuk kemiskinan, kutuk sakit-penyakit dan sebagainya. (Bersambung)