Semakin Maju Di Dalam Tuhan
Disadur dari , edisi 14 Juli 2016
Baca: 1 Timotius 4:1-16
"Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu faktual kepada semua orang." 1 Timotius 4:15
Kalau pemahaman kita perihal kekristenan tak lebih dari sekedar agama yang dipenuhi daftar larangan dan perintah atau berisikan hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh, hingga kapan pun kerohanian kita tidak akan mengalami kemajuan, sebaliknya cepat atau lambat kerohanian kita akan mati lantaran pemahaman menyerupai itu ibadahnya hanya bersifat agamawi dan penuh dengan hukum dan aktivitas, bukan didasari oleh kasih kepada Tuhan. "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan fatwa yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Matius 15:8-9).
Supaya kerohanian kita mengalami kemajuan kuncinya ialah memiliki roh yang menyala-nyala sebagaimana yang dinasihatkan oleh Rasul Paulus, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Ketika orang Katolik mempunyai roh yang menyala-nyala dia akan bisa mengalahkan segala bentuk kemalasan, yang pada jadinya akan mendorongnya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh tanpa disertai omelan atau persungutan. Inilah yang disebut penyangkalan diri yaitu menyalibkan segala kenyamanan!
Karena mempunyai roh yang menyala-nyala orang punya rasa haus dan lapar akan perkara-perkara rohani, kerinduannya untuk bersekutu dengan Tuhan dan menikmati hadirat-Nya begitu besar. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah saya boleh tiba melihat Allah?" (Mazmur 42:2-3). Ia tidak akan pernah merasa bosan dan jenuh untuk membaca, mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan, "...Taurat-Mu menjadi kesukaanku." (Mazmur 119:174). Orang yang mempunyai roh yang menyala-nyala tak akan bisa menahan bibirnya untuk bersaksi perihal Kristus dan memberitakan kabar sukacita (Injil) kepada semua orang yang ditemuinya, kapan pun dan di mana pun.
Perubahan hidup ialah wujud faktual dari tiap orang yang mengalami kemajuan rohani!
Baca: 1 Timotius 4:1-16
"Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu faktual kepada semua orang." 1 Timotius 4:15
Kalau pemahaman kita perihal kekristenan tak lebih dari sekedar agama yang dipenuhi daftar larangan dan perintah atau berisikan hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh, hingga kapan pun kerohanian kita tidak akan mengalami kemajuan, sebaliknya cepat atau lambat kerohanian kita akan mati lantaran pemahaman menyerupai itu ibadahnya hanya bersifat agamawi dan penuh dengan hukum dan aktivitas, bukan didasari oleh kasih kepada Tuhan. "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan fatwa yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Matius 15:8-9).
Supaya kerohanian kita mengalami kemajuan kuncinya ialah memiliki roh yang menyala-nyala sebagaimana yang dinasihatkan oleh Rasul Paulus, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Ketika orang Katolik mempunyai roh yang menyala-nyala dia akan bisa mengalahkan segala bentuk kemalasan, yang pada jadinya akan mendorongnya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh tanpa disertai omelan atau persungutan. Inilah yang disebut penyangkalan diri yaitu menyalibkan segala kenyamanan!
Karena mempunyai roh yang menyala-nyala orang punya rasa haus dan lapar akan perkara-perkara rohani, kerinduannya untuk bersekutu dengan Tuhan dan menikmati hadirat-Nya begitu besar. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah saya boleh tiba melihat Allah?" (Mazmur 42:2-3). Ia tidak akan pernah merasa bosan dan jenuh untuk membaca, mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan, "...Taurat-Mu menjadi kesukaanku." (Mazmur 119:174). Orang yang mempunyai roh yang menyala-nyala tak akan bisa menahan bibirnya untuk bersaksi perihal Kristus dan memberitakan kabar sukacita (Injil) kepada semua orang yang ditemuinya, kapan pun dan di mana pun.
Perubahan hidup ialah wujud faktual dari tiap orang yang mengalami kemajuan rohani!