Rahab: Mendapat Kasih Setia (1)
Disadur dari , edisi 4 April 2016
Baca: Yosua 2:1-24
"'Seperti yang telah kau katakan, demikianlah akan terjadi.' Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian wanita itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela." Yosua 2:21
Kalau kita perhatikan di pasal 2 dari kitab Yosua ini, yang menjadi tokoh utamanya yaitu Rahab dan kedua pengintai suruhan Yosua. Siapa Rahab? Bibel menulis bahwa ia yaitu seorang wanita sundal, yang rumahnya terletak di atas tembok kota, sehingga sangat strategis sebagai kawasan penginapan para pengembara. Predikat, sebutan atau profesi yang disandang Rahab sebagai wanita sundal bukanlah hal yang baik di mata orang, bahkan dipandang rendah, hina dan menjijikkan. Orang mengklasifikasikan Rahab ini sebagai 'sampah' masyarakat. Ada pun nama Rahab mempunyai arti orang yang angkuh, sombong. Ia yaitu citra orang yang hidup di balik kokohnya tembok Yerikho.
Namun di balik kehidupannya yang hitam kelam ada hal luar biasa yang kita temukan dalam diri Rahab yaitu keberaniannya mengambil resiko dengan menyembunyikan dua orang pengintai di dalam rumahnya. Tindakan yang diambil oleh Rahab bukanlah tindakan nekad tanpa dasar. Apalagi kalau hal tersebut diketahui oleh orang-orang Yerikho, nyawa Rahab menjadi taruhannya. Tetapi imanlah yang mendasari Rahab untuk bertindak. Inilah iktikad yang hidup yaitu iktikad yang disertai dengan perbuatan. Padahal Rahab berasal dari bangsa yang menyembah kepada berhala atau bangsa kafir, tetapi ia mempunyai pengenalan yang benar akan Tuhan bangsa Israel. "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memperlihatkan negeri ini kepada kau dan bahwa kengerian terhadap kau telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, saat kau berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kau lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kau tumpas...sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:9-11).
Ini memperlihatkan bahwa Rahab lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja Yerikho, lantaran ia tahu bahwa Tuhan bangsa Israel yaitu Tuhan yang hidup dan berkuasa atas langit dan bumi. (Bersambung)
Baca: Yosua 2:1-24
"'Seperti yang telah kau katakan, demikianlah akan terjadi.' Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian wanita itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela." Yosua 2:21
Kalau kita perhatikan di pasal 2 dari kitab Yosua ini, yang menjadi tokoh utamanya yaitu Rahab dan kedua pengintai suruhan Yosua. Siapa Rahab? Bibel menulis bahwa ia yaitu seorang wanita sundal, yang rumahnya terletak di atas tembok kota, sehingga sangat strategis sebagai kawasan penginapan para pengembara. Predikat, sebutan atau profesi yang disandang Rahab sebagai wanita sundal bukanlah hal yang baik di mata orang, bahkan dipandang rendah, hina dan menjijikkan. Orang mengklasifikasikan Rahab ini sebagai 'sampah' masyarakat. Ada pun nama Rahab mempunyai arti orang yang angkuh, sombong. Ia yaitu citra orang yang hidup di balik kokohnya tembok Yerikho.
Namun di balik kehidupannya yang hitam kelam ada hal luar biasa yang kita temukan dalam diri Rahab yaitu keberaniannya mengambil resiko dengan menyembunyikan dua orang pengintai di dalam rumahnya. Tindakan yang diambil oleh Rahab bukanlah tindakan nekad tanpa dasar. Apalagi kalau hal tersebut diketahui oleh orang-orang Yerikho, nyawa Rahab menjadi taruhannya. Tetapi imanlah yang mendasari Rahab untuk bertindak. Inilah iktikad yang hidup yaitu iktikad yang disertai dengan perbuatan. Padahal Rahab berasal dari bangsa yang menyembah kepada berhala atau bangsa kafir, tetapi ia mempunyai pengenalan yang benar akan Tuhan bangsa Israel. "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memperlihatkan negeri ini kepada kau dan bahwa kengerian terhadap kau telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, saat kau berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kau lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kau tumpas...sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:9-11).
Ini memperlihatkan bahwa Rahab lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja Yerikho, lantaran ia tahu bahwa Tuhan bangsa Israel yaitu Tuhan yang hidup dan berkuasa atas langit dan bumi. (Bersambung)