Jangan Hingga Memadamkan Roh
Disadur dari , edisi 16 Agustus 2016
Baca: 1 Tesalonika 5:12-22
"Janganlah padamkan Roh," 1 Tesalonika 5:19
Tak dapat disangkal lagi, hari-hari ini dunia sedang menuju kepada kesudahannya; salah satu tandanya ialah kejahatan insan yang semakin menjadi-jadi. Berita perihal kejahatan, menyerupai pembunuhan, perampokan, pencabulan atau pemerkosaan, ialah sajian sehari-hari. Bahkan kejahatan seksual di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengawatirkan semua pihak. Ngeri sekali! Ini mengatakan banyak orang lebih menentukan memuaskan impian dagingnya (hawa nafsunya) daripada melaksanakan kehendak Tuhan.
Keadaan ini sudah disampaikan Tuhan: "Dan sama menyerupai terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, hingga kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, kemudian datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga menyerupai yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan sulfur dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya." (Lukas 17:26-30). Situasi insan di zaman Nuh dan Lot benar-benar sama dengan situasi zaman kita kini ini. Bahkan ada banyak orang percaya, yang seharusnya mempunyai kehidupan 'berbeda' dengan dunia, justru ikut terbawa arus. Mereka gagal hidup dalam pimpinan Roh Kudus, bunyi Roh Kudus terus diabaikan dan tidak lagi dianggap. Tindakan demikian itu sama artinya mendukakan Roh Kudus, padahal firman-Nya terang memperingatkan: "Dan janganlah kau mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kau menjelang hari penyelamatan." (Efesus 4:30), dan "Jangan hidup lagi sama menyerupai orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia" (Efesus 4:17).
Sampai kapan kita terus mendukakan Roh Kudus? Jika orang percaya tetap hidup dalam kedagingan dan selalu saja mendukakan Roh Kudus, berarti ia sudah hingga ke taraf memadamkan Roh. Perhatikan! "...jika orang tidak mempunyai Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." (Roma 8:9b).
Ketika orang terus berbuat dosa berarti ia telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam dirinya!
Baca: 1 Tesalonika 5:12-22
"Janganlah padamkan Roh," 1 Tesalonika 5:19
Tak dapat disangkal lagi, hari-hari ini dunia sedang menuju kepada kesudahannya; salah satu tandanya ialah kejahatan insan yang semakin menjadi-jadi. Berita perihal kejahatan, menyerupai pembunuhan, perampokan, pencabulan atau pemerkosaan, ialah sajian sehari-hari. Bahkan kejahatan seksual di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengawatirkan semua pihak. Ngeri sekali! Ini mengatakan banyak orang lebih menentukan memuaskan impian dagingnya (hawa nafsunya) daripada melaksanakan kehendak Tuhan.
Keadaan ini sudah disampaikan Tuhan: "Dan sama menyerupai terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, hingga kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, kemudian datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga menyerupai yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan sulfur dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya." (Lukas 17:26-30). Situasi insan di zaman Nuh dan Lot benar-benar sama dengan situasi zaman kita kini ini. Bahkan ada banyak orang percaya, yang seharusnya mempunyai kehidupan 'berbeda' dengan dunia, justru ikut terbawa arus. Mereka gagal hidup dalam pimpinan Roh Kudus, bunyi Roh Kudus terus diabaikan dan tidak lagi dianggap. Tindakan demikian itu sama artinya mendukakan Roh Kudus, padahal firman-Nya terang memperingatkan: "Dan janganlah kau mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kau menjelang hari penyelamatan." (Efesus 4:30), dan "Jangan hidup lagi sama menyerupai orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia" (Efesus 4:17).
Sampai kapan kita terus mendukakan Roh Kudus? Jika orang percaya tetap hidup dalam kedagingan dan selalu saja mendukakan Roh Kudus, berarti ia sudah hingga ke taraf memadamkan Roh. Perhatikan! "...jika orang tidak mempunyai Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." (Roma 8:9b).
Ketika orang terus berbuat dosa berarti ia telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam dirinya!