Suku Lewi: Mendapat Kasih Setia

Disadur dari , edisi 6 April 2016 

Baca:  Keluaran 32:1-35

"maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: 'Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!' Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi."  Keluaran 32:26

Ketika Musa berada di atas Gunung Sinai untuk mendapatkan aturan Tuhan, orang-orang Israel tidak sabar menunggu.  Mereka berpikir Musa mengulur-ulur waktu untuk turun.

     Orang-orang Israel mendesak Harun untuk mengembangkan bagi mereka patung untuk disembah sebagai pengganti Tuhan yang hidup.  Mereka bersepakat melepaskan semua pemanis emas mereka dan meleburnya menjadi sebuah patung anak lembu emas untuk disembah.  Hal ini menjadikan murka Tuhan sehingga Ia menyebut mereka bangsa yang tegar tengkuk  (ayat 9).  Ketika Musa turun dari gunung Sinai sambil membawa kedua loh kerikil yang berisi aturan Tuhan yang ditulis oleh Tuhan sendiri, dia melihat orang-orang Israel menari-nari sambil menyembah patung anak lembu emas buatan tangan manusia.  Mereka begitu mudahnya melupakan Tuhan yang hidup dan berpaling kepada berhala.  Dengan kemarahan besar Musa pun menghancurkan patung anak lembu emas itu di hadapan orang Israel.  Pada kesempatan itu pula berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan menantang bangsa Israel untuk menciptakan pilihan hidup!  "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!"  Dari ke-12 suku yang ada di Israel hanya ada satu suku yang memihak kepada Tuhan adalah dari kaum Lewi.  "...berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi."  Karena suku Lewi menentukan untuk taat kepada Tuhan dan tidak mengikuti arus mereka pun mendapatkan kasih setia Tuhan.  Suku Lewi ini pun menjadi  'istimewa'  dan dikhususkan oleh Tuhan adalah menjadi imam bagi Tuhan, padahal Lewi bukanlah anak pertama dari keturunan Israel  (Yakub).

     Memihak Tuhan berarti tetap berada on the right track, hidup di jalur-Nya Tuhan, hidup benar dan tidak terbawa arus.  Biasanya orang akan menentukan bunyi dominan daripada minoritas, atau menentukan untuk berkompromi dengan dosa alasannya takut dimusuhi, dikucilkan atau dicap sok rohani.

Karena menentukan untuk hidup takut akan Tuhan suku lewi mendapatkan kasih setia-Nya.  "Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, agar orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku."  Bilangan 8:14