Berada Di Sekolah Kehidupan

Disadur dari , edisi 11 April 2018

Baca:  Matius 10:29-31

"Sebab itu janganlah kau takut, lantaran kau lebih berharga dari pada banyak burung pipit."  Matius 10:31

Semua orang tak menyangkal bahwa hidup di dunia ini yakni singkat adanya.  Karena itu mari kita gunakan waktu yang teramat singkat ini dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah menyia-nyiakan, alasannya detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, sungguh teramat berharga.  Pemazmur berkata,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sampai kami beroleh hati yang bijaksana."  (Mazmur 90:12).

     Sadar atau tidak, bergotong-royong kesempatan hidup yang hanya sekali di dunia yang singkat ini yakni proses belajar.  Itulah sekolah kehidupan!  Pembelajaran demi pembelajaran kita dapatkan dari situasi, keadaan atau peristiwa, dari hal-hal tampak kecil dan sederhana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.  Maka dari itu jangan pernah menganggap remeh hal-hal yang kecil dan sederhana, lantaran dalam segala perkara Tuhan turut bekerja  (Roma 8:28).  Jika kita berpikir bahwa Tuhan kurang memperhatikan atau tak peduli terhadap hal-hal yang kecil dan sederhana, itu salah besar!  Justru Ia sangat memedulikan dan bahkan kepedulian Tuhan itu jauh lebih dari kepedulian kita terhadap diri sendiri.  Contoh untuk kepedulian Tuhan terhadap kita:  "Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya."  (Matius 10:30).  Jelas dinyatakan bahwa rambut di kepala kita pun terhitung oleh Tuhan.  "But the very hairs of your head are all numbered."  (versi King James).  Kata  'numbered'  artinya  'dihitung atau diberi nomor', artinya Tuhan menandai setiap lembar rambut kita.  Betapa telitinya Tuhan terhadap kita!

     Kalau kita memahami akan hal ini tidak selayaknya kita bersungut-sungut kepada Tuhan untuk setiap persoalan yang terjadi.  Sebab persoalan niscaya tidak terjadi secara kebetulan, sanggup lantaran akhir kesalahan kita atau diijinkan Tuhan terjadi sebagai sarana untuk menggarap dan mendidik kita di sekolah kehidupan ini.  Sungut-sungut yakni wujud pemberontakan kepada Tuhan dan perilaku tidak menghargai kecerdikan Tuhan.  Milikilah penyerahan diri ketika berada dalam prosesnya Tuhan di sekolah kehidupan ini, alasannya Dia yakni Sang Pengendali segala keadaan.

Sekecil apa pun persoalan dan pergumulan yang kita alami tak ada yang luput dari pengawasan dan perhatian Tuhan!