Perkatakan Firman: Prinsip Hidup Kristiani

Disadur dari , edisi 6 Juni 2018

Baca:  Amsal 18:1-24

"Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akhir ucapannya."  Amsal 18:21 (BIS)

Dalam ilmu psikologi ada istilah kekuatan berpikir dan berkata positif.  Apa yang kita pikirkan dan ucapkan itu sanggup terjadi dalam kehidupan kita.  Karena itu kita diajarkan untuk selalu berpikir dan berkata-kata positif.  Metode ini banyak diterapkan di dunia bisnis atau pekerjaan.  Mereka menganggap bahwa pikiran dan perkataan yang faktual bukan hanya sebagai motivasi, tapi juga sanggup memberi energi faktual guna membuat keadaan yang faktual pula.  Namun semua yang diajarkan dalam ilmu psikologi ini berpusat pada kekuatan otak atau nalar manusia, bukan mengandalkan Tuhan.

     Dalam kehidupan rohani pun penting sekali untuk mempunyai pikiran dan perkataan yang positif, tapi bukan berlandaskan pada nalar insan yang terbatas, melainkan berlandaskan kepada firman Tuhan.  Rasul Paulus menasihati,  "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8), alasannya apa yang kita pikirkan akan membentuk setiap perkataan dan juga tindakan kita.  Adalah penting sekali untuk menjaga ucapan kita, alasannya di balik setiap perkataan ada kuasa dan pengaruh yang luar biasa, bukan hanya terhadap diri sendiri, tapi juga terhadap orang lain, sebab  "Dari ekspresi yang sama keluar kata-kata terima kasih dan juga kata-kata kutukan. Seharusnya tidak demikian!"  (Yakobus 3:10, BIS).

     Sebagai belum dewasa Tuhan sudah sepatutnya kita menjadi rujukan dalam segala hal, salah satunya yaitu menjaga perkataan atau ucapan.  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, biar engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, alasannya dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).  Apa yang Saudara sering perkatakan?  Nasihat rasul Paulus:  "Jika ada orang yang berbicara, oke ia berbicara sebagai orang yang memberikan firman Allah;"  (1 Petrus 4:11).

"...barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya."  Markus 11:23