Percaya Kepada Tuhan: Ada Kemenangan
Disadur dari , edisi 21 April 2018
Baca: 2 Tawarikh 14:2-15
"Ia memerintahkan orang Yehuda agar mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi aturan dan perintah." 2 Tawarikh 14:4
Orang Katolik disebut sebagai orang percaya, tapi bekerjsama tidak semua orang Katolik percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Ketika dihadapkan pada dilema atau pergumulan hidup kita cenderung mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan nalar pikiran daripada mengandalkan Tuhan; kita memutuskan segala sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kehendak sendiri; kita mempunyai banyak rencana hidup tanpa mau melibatkan Tuhan sebab beranggapan bahwa rencana sendiri yaitu yang terbaik. Bibel memperingatkan: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;" (Amsal 3:5-7).
Marilah kita berguru dari pengalaman hidup Asa, seorang raja yang pernah memerintah kerajaan Yehuda menggantikan ayahnya (Abia). Bibel mencatat bahwa di awal pemerintahan "Asa melaksanakan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah absurd dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (2 Tawarikh 14:2-3). Asa hidup mengandalkan Tuhan dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati dan memerintahkan seluruh rakyatnya untuk mencari Tuhan dan hidup taat melaksanakan firman-Nya. Ketika raja Asa dan seluruh rakyatnya hidup mengandalkan Tuhan dan taat kepada-Nya Tuhan mengaruniakan keamanan atas seluruh negeri.
Ketika berperang melawan Zerah, orang Etiopia dengan kekuatan 1 juta orang tentara, tiga ratus kereta dan lengkap dengan peralatan tempur yang canggih, secara teori pasukan Yehuda tidak mungkin dapat menang sebab kekuatan mereka hanya 300.000 orang bersenjatakan perisai besar dan tombak, dan 280.000 orang sebagai pemanah. Tetapi sebab raja Asa mengandalkan Tuhan, mujizat terjadi: musuh dipukul kalah. Mereka tampil sebagai pemenang dan beroleh jarahan yang sangat besar! (2 Tawarikh 14:12-13).
Ketika raja asa percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan mengandalkan Dia, kerajaannya kondusif dan berkemenangan!
Baca: 2 Tawarikh 14:2-15
"Ia memerintahkan orang Yehuda agar mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi aturan dan perintah." 2 Tawarikh 14:4
Orang Katolik disebut sebagai orang percaya, tapi bekerjsama tidak semua orang Katolik percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Ketika dihadapkan pada dilema atau pergumulan hidup kita cenderung mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan nalar pikiran daripada mengandalkan Tuhan; kita memutuskan segala sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kehendak sendiri; kita mempunyai banyak rencana hidup tanpa mau melibatkan Tuhan sebab beranggapan bahwa rencana sendiri yaitu yang terbaik. Bibel memperingatkan: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;" (Amsal 3:5-7).
Marilah kita berguru dari pengalaman hidup Asa, seorang raja yang pernah memerintah kerajaan Yehuda menggantikan ayahnya (Abia). Bibel mencatat bahwa di awal pemerintahan "Asa melaksanakan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah absurd dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (2 Tawarikh 14:2-3). Asa hidup mengandalkan Tuhan dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati dan memerintahkan seluruh rakyatnya untuk mencari Tuhan dan hidup taat melaksanakan firman-Nya. Ketika raja Asa dan seluruh rakyatnya hidup mengandalkan Tuhan dan taat kepada-Nya Tuhan mengaruniakan keamanan atas seluruh negeri.
Ketika berperang melawan Zerah, orang Etiopia dengan kekuatan 1 juta orang tentara, tiga ratus kereta dan lengkap dengan peralatan tempur yang canggih, secara teori pasukan Yehuda tidak mungkin dapat menang sebab kekuatan mereka hanya 300.000 orang bersenjatakan perisai besar dan tombak, dan 280.000 orang sebagai pemanah. Tetapi sebab raja Asa mengandalkan Tuhan, mujizat terjadi: musuh dipukul kalah. Mereka tampil sebagai pemenang dan beroleh jarahan yang sangat besar! (2 Tawarikh 14:12-13).
Ketika raja asa percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan mengandalkan Dia, kerajaannya kondusif dan berkemenangan!