Jangan Gagalkan Rencana Tuhan

Disadur dari , edisi 7 Mei 2018

Baca:  Mazmur 139:1-24

"...mata-Mu melihat selagi saya bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya."  Mazmur 139:16

Pemazmur menyatakan bahwa mata Tuhan melihat insan selagi masih bakal anak dan di dalam kitab-Nya telah tertulis hari-hari di mana ia akan dibentuk.  Artinya sebelum insan berbentuk janin ia sudah ditentukan oleh Tuhan.  Janin  (bakal bayi)  yang dikandung oleh seorang ibu gotong royong bukanlah miliknya sendiri, tetapi titipan dari Tuhan untuk dibesarkan.  Begitu pula nyawa si janin yakni pertolongan Tuhan:  "...apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi."  (Mazmur 104:29-30).

     Asal insan yakni debu:  "...TUHAN Allah membentuk insan itu dari abu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah insan itu menjadi makhluk yang hidup."  (Kejadian 2:7).  Tidak ada seorang pun berhak melenyapkan nyawa janin dengan cara membunuh atau menggugurkan  (aborsi).  Biasanya orang melaksanakan pengguguran dengan tujuan menyelamatkan jiwa ibu hamil  (kehamilannya membahayakan), atau untuk menutup malu  (aib).  Bagaimana pun pengguguran bukanlah jalan keluar yang benar!  Aborsi membunuh langsung kecil yang tak berdosa, padahal sekecil apa pun ia dalam rahim ibu sudah disebut manusia.  Hanya Tuhanlah yang berhak memberi dan mengambil kehidupan:  "Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan,"  (Ulangan 32:39).  Kalau Tuhan menghendaki roh insan itu kembali, maka kembalilah roh itu kepada-Nya,  "...dan abu kembali menjadi tanah menyerupai semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya."  (Pengkhotbah 12:7b).

     Tuhan berkata kepada Yeremia,  "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."  (Yeremia 1:5).  Seandainya sang ibu mengugurkan kandungannya berarti ia membunuh Yeremia kecil, padahal Tuhan sudah mempersiapkan ia menjadi nabi besar.

Orang yang membunuh janin dikala masih dalam kandungan telah menggagalkan rencana Tuhan bagi si calon anak.