Terbeban Untuk Orang Miskin

Disadur dari , edisi 8 Mei 2018

Baca:  Matius 26:6-13

"Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bahu-membahu kamu."  Matius 26:11

Siapa yang tak kenal Bunda Teresa, atau lebih dikenal dengan sebutan Mother Teresa? Dia yaitu seorang biarawati Katholik Roma keturunan Albania dan berkewarganegaraan India yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih  (Missionaries of Charity)  di Kalkuta  (India).  Selama lebih dari 47 tahun ia mengabdikan hidupnya untuk melayani orang-orang miskin, orang sakit dan juga yatim piatu;  dan lantaran hidupnya yang menjadi berkat bagi orang ia pun memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1979.

     Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan mengecap kebaikan Tuhan sudah sepatutnya setiap orang percaya menjadi alat-Nya Tuhan untuk menyalurkan dan membagikan kasih kepada orang lain.  Kita seharusnya tidak menutup mata dikala melihat ada orang-orang di sekitar yang hidup dalam penderitaan lantaran miskin.  Beban inilah yang akan terus mengusik nurani kita untuk berbuat sesuatu bagi mereka.  Berbuat sesuatu bagi orang-orang menderita yang sedang membutuhkan pemberian bukanlah beban yang menyakitkan, justru beban yang membahagiakan, lantaran segala sesuatu yang kita perbuat untuk mereka yang dipandang dunia sebagai orang-orang yang rendah dan miskin papa akan diperhitungkan sebagai perbuatan kepada Tuhan sendiri.  "...sesungguhnya segala sesuatu yang kau lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kau telah melakukannya untuk Aku."  (Matius 25:40).

     Injil menyatakan bahwa orang miskin akan selalu ada di dunia ini sebagai sarana bagi orang percaya untuk memraktekkan kasih!  Oleh lantaran itu jangan sekali-kali kita meremehkan dan memandang rendah keberadaan orang miskin.  "Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya;"  (Amsal 17:5).  Selain kemiskinan secara materi, kemiskinan lain yang harus menjadi perhatian utama kita yaitu kemiskinan rohani yaitu keadaan orang yang belum diselamatkan.  Melihat kondisi yang demikian orang percaya seharusnya terdorong untuk melayani jiwa-jiwa dengan roh yang menyala-nyala dan tidak lagi hidup hanya berfokus kepada diri sendiri.

"Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu."  Amsal 19:17