Buktikan Kasihmu Kepada Yang Kuasa (1)
Disadur dari , edisi 5 April 2018
Baca: Matius 7:21-23
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan beliau yang melaksanakan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Matius 7:21
Jika ada sebuah pertanyaan diajukan: "Apakah engkau menyayangi Tuhan?" Semua orang Nasrani tanpa terkecuali niscaya akan menjawab, "Ya...aku menyayangi Tuhan!" Kita niscaya akan merasa tersinggung dan murka bila dikatakan tidak menyayangi Tuhan. Tetapi menyayangi Tuhan itu tidak cukup hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada buktinya. Apa buktinya? Mungkin di antara kita akan menjawab, "Aku selalu rajin beribadah... saya aktif dalam pelayanan di gereja." dan masih banyak lagi. Cukupkah? Perhatikan ayat ini! "...orang yang menyayangi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Banyak orang Nasrani mempunyai pandangan yang salah yaitu merasa sudah dikenal oleh Tuhan, padahal belum tentu demikian. Akan tetapi orang yang menyayangi Tuhan dengan sungguh niscaya dikenal oleh Tuhan.
Tuhan berkata, "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus jelas kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kau sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23). Jika dicermati secara teliti, terasa absurd bukan? Karena Kristus menyampaikan hal ini kepada bukan sembarangan orang, tetapi kepada orang yang menyebut Kristus sebagai Tuhan alias orang Kristen, bahkan kepada mereka yang sudah bernubuat, mengusir setan dan melaksanakan mujizat (orang Nasrani yang sudah melayani dan punya karunia).
Mengapa mereka yang secara kasat mata tampak aktif ke gereja dan bahkan sudah melayani tidak dikenal Tuhan? Kalimat 'Aku tidak pernah mengenal' dalam teks Gerika-nya adalah 'tidak intim, tidak karib.' Ibadah dan pelayanan yang hanya dilakukan sebatas rutinitas atau acara agamawi tidak akan mempunyai arti apa-apa di pemandangan mata Tuhan bila kita tidak mempunyai komplotan yang karib dengan Tuhan secara pribadi. Betapa banyak orang Nasrani tampak sibuk dengan acara pelayanan di gereja tapi mereka tidak pernah menyediakan waktu secara langsung untuk bersekutu dengan Tuhan.
Baca: Matius 7:21-23
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan beliau yang melaksanakan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Matius 7:21
Jika ada sebuah pertanyaan diajukan: "Apakah engkau menyayangi Tuhan?" Semua orang Nasrani tanpa terkecuali niscaya akan menjawab, "Ya...aku menyayangi Tuhan!" Kita niscaya akan merasa tersinggung dan murka bila dikatakan tidak menyayangi Tuhan. Tetapi menyayangi Tuhan itu tidak cukup hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada buktinya. Apa buktinya? Mungkin di antara kita akan menjawab, "Aku selalu rajin beribadah... saya aktif dalam pelayanan di gereja." dan masih banyak lagi. Cukupkah? Perhatikan ayat ini! "...orang yang menyayangi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Banyak orang Nasrani mempunyai pandangan yang salah yaitu merasa sudah dikenal oleh Tuhan, padahal belum tentu demikian. Akan tetapi orang yang menyayangi Tuhan dengan sungguh niscaya dikenal oleh Tuhan.
Tuhan berkata, "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus jelas kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kau sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23). Jika dicermati secara teliti, terasa absurd bukan? Karena Kristus menyampaikan hal ini kepada bukan sembarangan orang, tetapi kepada orang yang menyebut Kristus sebagai Tuhan alias orang Kristen, bahkan kepada mereka yang sudah bernubuat, mengusir setan dan melaksanakan mujizat (orang Nasrani yang sudah melayani dan punya karunia).
Mengapa mereka yang secara kasat mata tampak aktif ke gereja dan bahkan sudah melayani tidak dikenal Tuhan? Kalimat 'Aku tidak pernah mengenal' dalam teks Gerika-nya adalah 'tidak intim, tidak karib.' Ibadah dan pelayanan yang hanya dilakukan sebatas rutinitas atau acara agamawi tidak akan mempunyai arti apa-apa di pemandangan mata Tuhan bila kita tidak mempunyai komplotan yang karib dengan Tuhan secara pribadi. Betapa banyak orang Nasrani tampak sibuk dengan acara pelayanan di gereja tapi mereka tidak pernah menyediakan waktu secara langsung untuk bersekutu dengan Tuhan.