Kebangkitan Kristus: Kebenaran Ajaran-Nya
Disadur dari , edisi 1 April 2018
Baca: Lukas 24:1-12
"Mengapa kau mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." Lukas 24:5-6a
Istilah kebangkitan berasal dari kata bahasa latin (ressurrectio) yang artinya dibangkitkan. Dalam Perjanjian Baru istilah kebangkitan berarti melepaskan badan dari kematian, yang artinya badan dihidupkan kembali. Kebangkitan Kristus merupakan suatu konfirmasi wacana kebenaran ajaran-ajaran-Nya. Salah satu pernyataan nubuatan Kristus wacana kebangkitan-Nya yaitu saat Ia menyebut tanda asing nabi Yunus: "Sebab menyerupai Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:40). Hal itu menawarkan bahwa semua yang Kristus sampaikan wacana kematian-Nya dan juga kebangkitan-Nya telah digenapi secara tepat.
Pernyataan bahwa "...Ia telah bangkit." (ayat nas) yaitu hal terpenting dalam kehidupan kekristenan. Mengapa? Sebab tanpa kebangkitan Kristus maka keselamatan hanyalah isapan jempol belaka dan kekristenan tak lebih dari sekedar agama. Rasul Paulus menegaskan: "...andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) dan "...jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kau dan kau masih hidup dalam dosamu." (1 Korintus 15:17). Benarkah Kristus telah bangkit? Tak perlu disangsikan. Kubur yang kosong yaitu buktinya: "Mengapa kau mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, saat Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangun pada hari yang ketiga." (Lukas 24:5-7).
Peristiwa kebangkitan Kristus ini yaitu deklarasi kepada dunia bahwa tidak ada satu pun kuasa yang sanggup menghalangi komitmen firman-Nya dan juga rencana-Nya. Siapa pun insan dan sehebat apa pun karyanya semua niscaya berakhir pada kematian, namun berbeda dengan Kristus, karya-Nya tidak berakhir dengan kematian, melainkan Ia telah bangun pada hari yang ketiga. Makara kebangkitan-Nya yaitu bukti bahwa kuasa maut telah dikalahkan-Nya! "...maut tidak berkuasa lagi atas Dia." (Roma 6:9).
Kristus telah bangkit! Bukti bahwa Dia yaitu Tuhan yang hidup dan berkuasa.
Baca: Lukas 24:1-12
"Mengapa kau mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." Lukas 24:5-6a
Istilah kebangkitan berasal dari kata bahasa latin (ressurrectio) yang artinya dibangkitkan. Dalam Perjanjian Baru istilah kebangkitan berarti melepaskan badan dari kematian, yang artinya badan dihidupkan kembali. Kebangkitan Kristus merupakan suatu konfirmasi wacana kebenaran ajaran-ajaran-Nya. Salah satu pernyataan nubuatan Kristus wacana kebangkitan-Nya yaitu saat Ia menyebut tanda asing nabi Yunus: "Sebab menyerupai Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:40). Hal itu menawarkan bahwa semua yang Kristus sampaikan wacana kematian-Nya dan juga kebangkitan-Nya telah digenapi secara tepat.
Pernyataan bahwa "...Ia telah bangkit." (ayat nas) yaitu hal terpenting dalam kehidupan kekristenan. Mengapa? Sebab tanpa kebangkitan Kristus maka keselamatan hanyalah isapan jempol belaka dan kekristenan tak lebih dari sekedar agama. Rasul Paulus menegaskan: "...andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14) dan "...jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kau dan kau masih hidup dalam dosamu." (1 Korintus 15:17). Benarkah Kristus telah bangkit? Tak perlu disangsikan. Kubur yang kosong yaitu buktinya: "Mengapa kau mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, saat Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangun pada hari yang ketiga." (Lukas 24:5-7).
Peristiwa kebangkitan Kristus ini yaitu deklarasi kepada dunia bahwa tidak ada satu pun kuasa yang sanggup menghalangi komitmen firman-Nya dan juga rencana-Nya. Siapa pun insan dan sehebat apa pun karyanya semua niscaya berakhir pada kematian, namun berbeda dengan Kristus, karya-Nya tidak berakhir dengan kematian, melainkan Ia telah bangun pada hari yang ketiga. Makara kebangkitan-Nya yaitu bukti bahwa kuasa maut telah dikalahkan-Nya! "...maut tidak berkuasa lagi atas Dia." (Roma 6:9).
Kristus telah bangkit! Bukti bahwa Dia yaitu Tuhan yang hidup dan berkuasa.