Upah Tuhan: Lebih Mulia Dari Apa Pun
Disadur dari , edisi 15 Maret 2018
Baca: Matius 19:27-30
"Dan setiap orang yang lantaran nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya pria atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, bawah umur atau ladangnya, akan mendapatkan kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal." Matius 19:29
Banyak orang Nasrani berharap dengan mengikut Kristus kehidupannya akan diberkati secara melimpah, terluput dari problem atau kesulitan. Namun problem tetap ada, situasi sulit tetap terjadi, bahkan tantangan hidup semakin berat, mereka pun berpikir: apa bedanya dengan orang-orang di luar Tuhan? Malahan secara kasat mata kehidupan orang-orang dunia tampaknya jauh lebih baik. Akhirnya kita selalu mengeluh, menggerutu dan terus mempertanyakan upah mengikut Kristus.
Petrus pernah mengalami pergumulan yang sama! Ia merasa banyak berkorban dalam mengikut Kristus: kehilangan kawasan tinggal, sumber penghidupan, kenyamanan hidup, dan kebersamaan dengan keluarga. Tentunya ia berharap mendapatkan upah dari Tuhan selama di dunia. Apa tanggapan Tuhan? Setiap orang yang telah berkorban dan mau membayar harga demi Dia "...akan mendapatkan kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal." (ayat nas). Berbicara wacana upah seringkali fokus kebanyakan orang Nasrani semata-mata uang, harta atau kekayaan materi. Yesus sendiri menegaskan bahwa setiap orang yang mau berjerih lelah bagi-Nya dan kerajaan-Nya akan mendapatkan upah yang jauh lebih berharga dan lebih mulia dibandingkan dengan kekayaan bahan sebesar apa pun. Dan jikalau kita mengutamakan Tuhan, kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya semuanya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Berkat bahan itu bonusnya! Kaprikornus tidak ada kata 'sia-sia' berjerih lelah dan berkorban bagi Tuhan!
Jangan besar hati lantaran kita usang mengikut Tuhan, lantaran yang dinilai ketaatan kita melaksanakan kehendak-Nya. "...banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." (Matius 19:30). Apa pun tantangannya jangan pernah undur dari Tuhan, sebab "...penderitaan zaman kini ini tidak sanggup dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18).
Kehidupan infinit di sorga telah tersedia bagi orang-orang yang setia mengiring Kristus hingga akhir!
Baca: Matius 19:27-30
"Dan setiap orang yang lantaran nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya pria atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, bawah umur atau ladangnya, akan mendapatkan kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal." Matius 19:29
Banyak orang Nasrani berharap dengan mengikut Kristus kehidupannya akan diberkati secara melimpah, terluput dari problem atau kesulitan. Namun problem tetap ada, situasi sulit tetap terjadi, bahkan tantangan hidup semakin berat, mereka pun berpikir: apa bedanya dengan orang-orang di luar Tuhan? Malahan secara kasat mata kehidupan orang-orang dunia tampaknya jauh lebih baik. Akhirnya kita selalu mengeluh, menggerutu dan terus mempertanyakan upah mengikut Kristus.
Petrus pernah mengalami pergumulan yang sama! Ia merasa banyak berkorban dalam mengikut Kristus: kehilangan kawasan tinggal, sumber penghidupan, kenyamanan hidup, dan kebersamaan dengan keluarga. Tentunya ia berharap mendapatkan upah dari Tuhan selama di dunia. Apa tanggapan Tuhan? Setiap orang yang telah berkorban dan mau membayar harga demi Dia "...akan mendapatkan kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal." (ayat nas). Berbicara wacana upah seringkali fokus kebanyakan orang Nasrani semata-mata uang, harta atau kekayaan materi. Yesus sendiri menegaskan bahwa setiap orang yang mau berjerih lelah bagi-Nya dan kerajaan-Nya akan mendapatkan upah yang jauh lebih berharga dan lebih mulia dibandingkan dengan kekayaan bahan sebesar apa pun. Dan jikalau kita mengutamakan Tuhan, kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya semuanya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Berkat bahan itu bonusnya! Kaprikornus tidak ada kata 'sia-sia' berjerih lelah dan berkorban bagi Tuhan!
Jangan besar hati lantaran kita usang mengikut Tuhan, lantaran yang dinilai ketaatan kita melaksanakan kehendak-Nya. "...banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." (Matius 19:30). Apa pun tantangannya jangan pernah undur dari Tuhan, sebab "...penderitaan zaman kini ini tidak sanggup dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18).
Kehidupan infinit di sorga telah tersedia bagi orang-orang yang setia mengiring Kristus hingga akhir!