Tak Mau Jadi Pelayan (2)

Disadur dari , edisi 19 Maret 2018

Baca:  Markus 10:35-45

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah dia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah dia menjadi hamba untuk semuanya."  Markus 10:43-44

Secara naluriah semua orang niscaya ingin menjadi pemimpin atau kepala yang beroleh pujian, penghargaan dan penghormatan dari sesamanya.  Karena terlalu berambisi menjadi pemimpin atau kepala tidak jarang orang menempuh jalan yang salah:  merendahkan orang atau mengecilkan orang lain.  Pikirnya pemimpin boleh memerintah dan berlaku semena-mena.  Firman Tuhan justru menyatakan bahwa  'kebesaran'  diri seseorang itu tidak dicapai melalui prestasi jasmani maupun kepemilikan materi, melainkan dikala orang mau menjadi hamba dan pelayan bagi orang lain;  itulah hakikat mengikut Kristus, inti menjadi murid Kristus.  Tanpa mempunyai kerelaan hati untuk mengabdi menjadi pelayan atau hamba, maka kita tidak layak mengikut Kristus.

     Tuhan sangat memperhatikan dan selalu mengarahkan pandangan-Nya kepada kesetiaan dan ketekunan seseorang dalam melaksanakan tugas, pekerjaan atau pelayanan yang tampaknya tampak kecil, sederhana dan sepele.  Mengapa?  Sebab dari situlah Tuhan akan mengambil sebuah keputusan apakah orang itu layak dipercaya mengerjakan perkara-perkara yang jauh lebih besar.  "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,"  (Mazmur 75:7).  Peninggian itu datangnya dari Tuhan:  direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.  Tuhan akan mengangkat hidup kita,  "...apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini,"  (Ulangan 28:14).

     Menjadi  'kepala'  yang dimaksudkan dalam Ulangan 28:13 juga tidak semata-mata mengacu kepada suatu jabatan atau kedudukan yang tinggi dalam pekerjaan atau pelayanan, tapi berbicara ihwal suatu kehidupan yang menjadi contoh atau panutan bagi banyak orang.  Percayalah bahwa Tuhan tahu waktu yang sempurna kapan Ia akan meninggikan dan mengangkat hidup seseorang.  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, dia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, dia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10).

Kesetiaan dan ketekunan ialah pintu gerbang menuju kepada promosi!