Kerohanian Sehat: Terima Pedoman Sehat

Disadur dari , edisi 31 Mei 2018

Baca:  Titus 2:1-10

"Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan anutan yang sehat:"  Titus 2:1

Agar tumbuh sehat dan berkembang dengan baik badan jasmani kita membutuhkan masakan yang sehat.  Definisi masakan sehat yaitu masakan yang mempunyai kandungan gizi yang seimbang, atau mengandung serat dan zat-zat yang diharapkan tubuh.  Menu masakan sehat seharusnya kaya akan unsur zat gizi menyerupai karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama sajian 4 sehat 5 sempurna.

     Demikian juga insan rohani kita membutuhkan makanan  'rohani'  yang sehat pula.  Ada tertulis:  "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari lisan Allah."  (Matius 4:4).  Makanan rohani itu berupa:  firman Tuhan, keintiman personal  (hubungan pribadi dengan Tuhan), keintiman korporat  (hubungan dengan Tuhan secara berjemaat)  melalui ibadah dan persekutuan, dan juga anutan yang sehat.  Jika hal-hal tersebut tidak terpenuhi secara seimbang maka manusia  'rohani'  kita tidak dapat bertumbuh dengan baik dan sehat.  Apakah ada anutan yang tidak sehat?  Banyak sekali.  Ajaran yang tidak sehat yaitu anutan yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab Kristus!  Sekalipun kita menjadi Katolik selama bertahun-tahun, jikalau anutan yang kita terima yaitu anutan yang tidak sehat, maka kerohanian kita akan tetap jalan di daerah alias kerdil.  Sedikit saja mengalami problem atau kesulitan, keyakinan gampang sekali goyah dan eksklusif menyalahkan Tuhan.  Mengapa?  Karena mereka sering mendengar anutan yang tidak sehat, yang menyampaikan bahwa mengikut Tuhan niscaya terbebas dari masalah.  Tuhan tidak berjanji demikian, tapi Ia menjanjikan pertolongan, kelepasan dan jalan keluar untuk setiap problem yang kita alami.  Pemazmur menulis:  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan ia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).

     Ajaran tidak sehat lain menyampaikan bahwa mengikut Tuhan itu tak perlu membayar harga.  Tuhan berkata,  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:14).  Jelas sekali bahwa mengikut Tuhan itu ada yang harus dikorbankan:  segala impian daging harus disalibkan.  Kita harus keluar dari comfort zone dan taat mengikut kehendak Tuhan.

Ajaran yang meninabobokan yaitu penghambat utama menuju kedewasaan iman!