Menerima Kemurahan: Harus Bermurah Hati (1)
Disadur dari , edisi 19 April 2018
Baca: Keluaran 3:1-22
"Dan Aku akan menciptakan orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kau pergi, kau tidak pergi dengan tangan hampa," Keluaran 3:21
Alkitab menyatakan bahwa dalam insiden keluarnya bangsa Israel dari Mesir, Tuhan menciptakan orang-orang Mesir bermurah hati terhadap umat Israel, sehingga mereka tidak pergi dengan tangan hampa. "...tiap-tiap wanita harus meminta dari tetangganya dan dari wanita yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kau kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kau akan merampasi orang Mesir itu." (Keluaran 3:22). Apa alasan orang-orang Mesir menunjukkan harta mereka kepada umat Israel? Tidak ada alasan lain selain lantaran Tuhan turut campur tangan, Tuhan yang menciptakan orang-orang Mesir bermurah hati. Ada tertulis: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (Roma 9:15). Jika Tuhan turut bekerja maka sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.
Kita diselamatkan lantaran Tuhan bermurah hati kepada kita, alasannya tidak ada sesuatu yang baik yang kita miliki yang mendasari Tuhan untuk menyelamatkan kita. Kristus telah mati untuk kita dikala kita masih berdosa (Roma 5:8). Karena kita telah mendapatkan kemurahan hati, maka kita pun harus menjadi pemberi kemurahan pada orang lain. Adalah gampang untuk mendapatkan daripada memberi! Tetapi Injil menasihatkan: "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah 20:35b).
Ada banyak orang Nasrani yang sudah mendapatkan kemurahan dari Tuhan begitu rupa tetapi mereka tidak mau berlaku murah hati kepada orang lain, menyerupai perumpamaan seorang hamba yang memiliki hutang 10.000 bakat yang sudah dibebaskan dan dihapuskan hutangnya oleh raja (Matius 18:27). Meski sudah beroleh kemurahan dari raja hamba itu sukar sekali untuk bermurah hati kepada orang lain. Terhadap kawannya yang berhutang seratus dinar kepadanya dia berlaku sangat jahat: "Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!" (Matius 18:28). Bahkan dia tega menjebloskan kawannya itu ke dalam penjara.
Orang yang beroleh kemurahan dari Tuhan sudah sepatutnya berlaku murah hati kepada saudaranya yang lain!
Baca: Keluaran 3:1-22
"Dan Aku akan menciptakan orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kau pergi, kau tidak pergi dengan tangan hampa," Keluaran 3:21
Alkitab menyatakan bahwa dalam insiden keluarnya bangsa Israel dari Mesir, Tuhan menciptakan orang-orang Mesir bermurah hati terhadap umat Israel, sehingga mereka tidak pergi dengan tangan hampa. "...tiap-tiap wanita harus meminta dari tetangganya dan dari wanita yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kau kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kau akan merampasi orang Mesir itu." (Keluaran 3:22). Apa alasan orang-orang Mesir menunjukkan harta mereka kepada umat Israel? Tidak ada alasan lain selain lantaran Tuhan turut campur tangan, Tuhan yang menciptakan orang-orang Mesir bermurah hati. Ada tertulis: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (Roma 9:15). Jika Tuhan turut bekerja maka sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.
Kita diselamatkan lantaran Tuhan bermurah hati kepada kita, alasannya tidak ada sesuatu yang baik yang kita miliki yang mendasari Tuhan untuk menyelamatkan kita. Kristus telah mati untuk kita dikala kita masih berdosa (Roma 5:8). Karena kita telah mendapatkan kemurahan hati, maka kita pun harus menjadi pemberi kemurahan pada orang lain. Adalah gampang untuk mendapatkan daripada memberi! Tetapi Injil menasihatkan: "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah 20:35b).
Ada banyak orang Nasrani yang sudah mendapatkan kemurahan dari Tuhan begitu rupa tetapi mereka tidak mau berlaku murah hati kepada orang lain, menyerupai perumpamaan seorang hamba yang memiliki hutang 10.000 bakat yang sudah dibebaskan dan dihapuskan hutangnya oleh raja (Matius 18:27). Meski sudah beroleh kemurahan dari raja hamba itu sukar sekali untuk bermurah hati kepada orang lain. Terhadap kawannya yang berhutang seratus dinar kepadanya dia berlaku sangat jahat: "Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!" (Matius 18:28). Bahkan dia tega menjebloskan kawannya itu ke dalam penjara.
Orang yang beroleh kemurahan dari Tuhan sudah sepatutnya berlaku murah hati kepada saudaranya yang lain!