Mendapatkan Sesuatu Yang Lebih (1)

Disadur dari , edisi 7 April 2018

Baca:  1 Raja-Raja 3:1-15

"Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."  1 Raja-Raja 3:5b

Tak seorang pun mau hidup dalam keadaan pas-pasan, kalau bisa inginnya hidup dalam kelebihan atau kelimpahan, tak mengalami kekurangan suatu apa pun.  'Lebih'  inilah yang sedang dicari dan dikejar semua orang di zaman kini ini.  Demi mendapat sesuatu yang  'lebih'  tidak sedikit orang rela menempuh cara-cara yang tidak wajar, melanggar aturan dan menyimpang dari kebenaran.  Bagi orang percaya mendapat sesuatu yang lebih bukanlah kasus yang mustahil!  Sebab Tuhan berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).

     Ketika berada di Gibeon untuk mempersembahkan korban,  "...TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: 'Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.'"  (1 Raja-Raja 3:5).  Tak semua orang beroleh kesempatan emas menyerupai yang dialami oleh Salomo ini.  Kabar baiknya, hingga hari ini Tuhan masih ingin bersahabat dan berkomunikasi dengan anak-anak-Nya, baik itu melalui firman-Nya, mimpi, secara eksklusif atau melalui insiden atau peristiwa-peristiwa tertentu.  Kebanyakan orang jikalau beroleh kesempatan menyerupai Salomo ini niscaya akan memakai jurus aji mumpungnya yaitu minta segala sesuatu yang sanggup memuaskan impian dagingnya:  minta uang, kekayaan, mobil, rumah, atau jabatan yang tinggi dan sebagainya.

     Perhatikan apa yang disampaikan Salomo kepada Tuhan:  "'Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang kasus untuk menghakimi umat-Mu dengan sanggup membedakan antara yang baik dan yang jahat, alasannya yaitu siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?' Lalu yaitu baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian."  (1 Raja-Raja 3:9-10).  Dalam hal ini Salomo meminta hikmat kepada Tuhan.  Secara umum kata  'hikmat'  mempunyai arti suatu pengertian dan pemahaman yang dalam mengenai orang, barang, insiden atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan persepsi, evaluasi atau perbuatan sesuai pengertian tersebut.  Ketika beroleh kesempatan meminta kepada Tuhan Salomo tidak meminta sesuatu yang berkenaan dengan kepentingan diri sendiri atau kesenangan dagingnya.  Yang diminta yaitu hikmat semoga ia cakap dalam memimpin rakyat!