Nantikanlah Yang Kuasa Dan Ikuti Jalannya

Disadur dari , edisi 2 Mei 2018

Baca:  Mazmur 37:34-40

"Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan."  Mazmur 37:34

Ketidaksabaran menantikan waktu Tuhan seringkali menghalangi kita untuk melihat kebaikan Tuhan dan pekerjaan-Nya yang dahsyat dinyatakan.  Karena tidak sabar menunggu Tuhan bertindak kita seringkali menjadi putus asa dan lalu berpaling untuk mencari pemberian kepada yang lain.  Sikap hati kita berubah dan hal itu berdampak pula pada perilaku dan perkataan kita.  Yang keluar dari lisan kita keluhan, persungutan, umpatan, omelan dan ungkapan-uangkapan kekecewaan lainnya.

     Daud mengingatkan bahwa seberat apa pun situasi yang kita alami jangan sekali-kali berubah sikap, tetaplah menaruh pengharapan kepada Tuhan, lantaran semua orang yang menantikan Tuhan dan berharap kepada-Nya takkan menerima malu;  yang menerima aib ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya  (Mazmur 25:3).  Di dalam kata  'nantikan'  ini terkandung unsur berharap, berharap akan pemberian Tuhan.  Sedangkan kata  'mengikuti'  (Ibrani:  shamar)  secara literal berarti memagari, melindungi atau menjaga.  Jika dihubungkan dengan jalan Tuhan, mempunyai pengertian memagari, melindungi dan menjaga jalan Tuhan di dalam dirinya, atau tidak akan membiarkan jalan Tuhan itu dirusak oleh perkataan dan perbuatannya sendiri, atau tidak tahan terhadap godaan-godaan yang tiba dari pihak luar.  Makara menantikan Tuhan dan mengikuti jalan-Nya ialah dua hal yang tak sanggup dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang.  Tak mungkin seseorang dikatakan sedang menanti-nantikan Tuhan tapi di sisi lain ia tidak mau mengikuti jalan-jalan Tuhan, atau hidup menyimpang dari jalan Tuhan. 

     Di dalam menantikan Tuhan niscaya terkandung unsur ketekunan, kesabaran dan kesungguhan untuk melaksanakan kehendak Tuhan.  Sekalipun keadaan belum tampak berubah, sekalipun orang-orang di sekitar menyemooh, mengejek dan berkata bahwa itu percuma, jangan pernah goyah, lantaran Tuhan niscaya bertindak sempurna pada waktu-Nya.

Kunci untuk mengalami pemberian Tuhan dan menikmati berkat-berkat-Nya ialah tekun menantikan Dia dan mengikuti jalan-Nya!