Teguran Dan Hajaran: Demi Kurun Depan (1)
Disadur dari , edisi 11 Maret 2018
Baca: Amsal 23:1-35
"Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati bila engkau memukulnya dengan rotan." Amsal 23:13
Menjadi suatu kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi para orangtua bila melihat anak-anaknya mempunyai sikap yang baik, berhasil dalam studi dan sukses di dalam karirnya. Rasa-rasanya semua usaha, jerih payah dan pengorbanan yang dilakukan oleh orangtua lunas terbayar alias tidak sia-sia. Tidak sedikit orangtua yang harus mengelus dada alasannya yakni kecewa ketika melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang tidak sesuai yang diharapkan: nakal, suka memberontak, studi berserakan dan sebagainya. Padahal orangtua sudah melaksanakan apa saja demi anak.
Firman Tuhan memperingatkan semoga orangtua tidak melupakan didikan terhadap anak, artinya harus bersikap tegas dalam hal mendidik anak-anaknya. Ada tertulis: "Siapa tidak memakai tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mencintai anaknya, menghajar beliau pada waktunya." (Amsal 13:24). Tidak sedikit orangtua yang bersikap lunak terhadap anak-anaknya. Ketika bawah umur terlihat terang telah melaksanakan kesalahan atau pelanggaran mereka enggan menegur apalagi memukulnya dengan tongkat, dengan alasan tidak tega atau merasa kasihan. Padahal teguran dan hajaran itu penting sekali bagi anak! "Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya." (Amsal 19:18). Adalah sebuah keharusan bagi orangtua untuk memperlihatkan kebanggaan atas keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh anaknya, tapi ketika anak melaksanakan kesalahan dan pelanggaran maka teguran yang keras dan hajaran perlu diberlakukan semoga si anak mengerti bahwa hal itu dilarang dilakukan dan dilarang diulangi.
Dalam kehidupan rohani berlaku hal yang sama! Selain berlimpah dengan kasih, Tuhan itu sangat tegas dan penuh kedisiplinan. Ketika ada pelanggaran atau dosa yang kita perbuat Tuhan akan menegur, memperingatkan dan menghajar anak-anak-Nya. "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6). Adapun bentuk teguran dan hajaran Tuhan itu dapat berupa duduk perkara atau penderitaan. Hal itu bertujuan semoga kita segera menyadari akan kesalahan dan berbalik ke jalan-Nya yang benar!
Baca: Amsal 23:1-35
"Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati bila engkau memukulnya dengan rotan." Amsal 23:13
Menjadi suatu kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi para orangtua bila melihat anak-anaknya mempunyai sikap yang baik, berhasil dalam studi dan sukses di dalam karirnya. Rasa-rasanya semua usaha, jerih payah dan pengorbanan yang dilakukan oleh orangtua lunas terbayar alias tidak sia-sia. Tidak sedikit orangtua yang harus mengelus dada alasannya yakni kecewa ketika melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang tidak sesuai yang diharapkan: nakal, suka memberontak, studi berserakan dan sebagainya. Padahal orangtua sudah melaksanakan apa saja demi anak.
Firman Tuhan memperingatkan semoga orangtua tidak melupakan didikan terhadap anak, artinya harus bersikap tegas dalam hal mendidik anak-anaknya. Ada tertulis: "Siapa tidak memakai tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mencintai anaknya, menghajar beliau pada waktunya." (Amsal 13:24). Tidak sedikit orangtua yang bersikap lunak terhadap anak-anaknya. Ketika bawah umur terlihat terang telah melaksanakan kesalahan atau pelanggaran mereka enggan menegur apalagi memukulnya dengan tongkat, dengan alasan tidak tega atau merasa kasihan. Padahal teguran dan hajaran itu penting sekali bagi anak! "Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya." (Amsal 19:18). Adalah sebuah keharusan bagi orangtua untuk memperlihatkan kebanggaan atas keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh anaknya, tapi ketika anak melaksanakan kesalahan dan pelanggaran maka teguran yang keras dan hajaran perlu diberlakukan semoga si anak mengerti bahwa hal itu dilarang dilakukan dan dilarang diulangi.
Dalam kehidupan rohani berlaku hal yang sama! Selain berlimpah dengan kasih, Tuhan itu sangat tegas dan penuh kedisiplinan. Ketika ada pelanggaran atau dosa yang kita perbuat Tuhan akan menegur, memperingatkan dan menghajar anak-anak-Nya. "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6). Adapun bentuk teguran dan hajaran Tuhan itu dapat berupa duduk perkara atau penderitaan. Hal itu bertujuan semoga kita segera menyadari akan kesalahan dan berbalik ke jalan-Nya yang benar!