Hidup Kristiani: Sebuah Pertanggungan Jawab (2)

Disadur dari , edisi 7 Maret 2018

Baca:  2 Korintus 5:1-11

"...jika kemah daerah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu daerah kediaman di sorga bagi kita, suatu daerah kediaman yang kekal, yang tidak dibentuk oleh tangan manusia."  2 Korintus 5:1

Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang niscaya dan tidak ada yang patut untuk dibanggakan dan diharapkan.  Bibel terang menyatakan bahwa hidup di dunia ini sangatlah singkat dan keberadaan kita ini hanyalah sebagai pendatang atau perantau  (1 Petrus 2:11).  Karena itu selama menjalani hidup di dunia ini kita harus memperlihatkan kualitas hidup yang berbeda.  Rasul Paulus menasihati,  "Saudara-saudaraku yang kekasih, saya menasihati kamu, semoga sebagai pendatang dan perantau, kau menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa."  (1 Petrus 2:11), alasannya yaitu setiap orang akan menghadap takhta pengadilan dan mempertanggungjawabkan segala hal yang sudah diperbuat selama hidup di dunia.

     Penting sekali memperhatikan bagaimana cara kita menjalani hidup ini, alasannya yaitu Tuhan tidak akan memperhatikan cara kita mati, tetapi bagaimana cara kita hidup.  Kristus sendiri yang yaitu Tuhan mengalami tamat hidup dengan cara yang tidak terhormat yaitu tergantung di kayu salib.  "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"  (Galatia 3:13).  Tapi di balik kematian-Nya ada rencana yang indah!  Cara kita menjalani hidup itulah yang terutama, alasannya yaitu tak satu pun yang akan terluputkan di pemandangan mata Tuhan:  "...tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, alasannya yaitu segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memperlihatkan pertanggungan jawab."  (Ibrani 4:13).

     Hidup di dunia singkat, menyerupai orang yang sedang berkemah, suatu dikala kemah itu akan dibongkar!  Bagi orang yang hidup benar di hadapan Tuhan, Tuhan telah menyediakan daerah kediaman di sorga  (ayat nas).  William Shakespeare pernah berujar:  "Orang yang selalu ingat sorga, niscaya akan berperilaku mirip para penghuni sorga!"  Karena itu jangan kita hidup dengan sembrono.  "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang awet dari Roh itu."  (Galatia 6:8).

Ingin menikmati kehidupan awet di sorga?  Persiapkan diri mulai sekarang.