Kekudusan Sebagai Sumber Berkat
Disadur dari , edisi 5 Juni 2018
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"tetapi hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama ibarat Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu," 1 Petrus 1:15
Salah satu tanggung jawab paling berat dalam hidup kristiani ialah hidup dalam kekudusan. Topik perihal kekudusan ialah hal yang paling tidak disukai dan juga sering dihindari oleh kebanyakan orang Kristen. Sebaliknya orang lebih berminat dan tertarik pada khotbah-khotbah atau pelajaran yang bertema berkat, mujizat, kesembuhan atau pemulihan; padahal kekudusan ialah kehendak Tuhan yang harus ditaati!
Kekudusan ialah standar hidup yang Tuhan menetapkan bagi orang percaya! Salah satu arti dari kata 'kudus' (bahasa Ibrani kadosh) ialah naik lebih tinggi. Artinya Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. Tidak ada alasan atau dalih untuk hal itu! Sebab Tuhan sudah menunjukkan Roh Kudus untuk menyertai kita, memampukan, menguatkan, mengajar dan menuntun kita kepada kebenaran (Yohanes 16:13); Tuhan juga sudah menunjukkan firman-Nya untuk menjadi referensi hidup orang percaya. "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Karena itu rasul Paulus menasihati, "...kejarlah kekudusan, lantaran tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).
Di zaman kini ini kebanyakan orang lebih mengejar hal-hal yang bersifat duniawai: keberhasilan, kesuksesan, kekayaan, popularitas dan sebagainya. Demi mengejar kesemuanya itu mereka tidak lagi menempatkan perkara-perkara rohani sebagai hal yang utama, mengesampingkan perkara-perkara rohani. Padahal jikalau kita mau sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan dan mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan semua berkat niscaya Tuhan sediakan bagi kita. Sesungguhnya kekudusan ialah kunci untuk mengalami berkat-berkat dari Tuhan. Tetapi banyak orang tidak mau tunduk pada pimpinan Roh Kudus, tidak mau menaati firman Tuhan dan menentukan untuk mengikuti harapan daging dengan segala hawa nafsunya. Inilah kehendak Tuhan bagi orang percaya: "...supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." (Efesus 1:4).
Berkat Tuhan tersedia bagi orang-orang yang hidup seturut kehendak-Nya!
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"tetapi hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama ibarat Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu," 1 Petrus 1:15
Salah satu tanggung jawab paling berat dalam hidup kristiani ialah hidup dalam kekudusan. Topik perihal kekudusan ialah hal yang paling tidak disukai dan juga sering dihindari oleh kebanyakan orang Kristen. Sebaliknya orang lebih berminat dan tertarik pada khotbah-khotbah atau pelajaran yang bertema berkat, mujizat, kesembuhan atau pemulihan; padahal kekudusan ialah kehendak Tuhan yang harus ditaati!
Kekudusan ialah standar hidup yang Tuhan menetapkan bagi orang percaya! Salah satu arti dari kata 'kudus' (bahasa Ibrani kadosh) ialah naik lebih tinggi. Artinya Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. Tidak ada alasan atau dalih untuk hal itu! Sebab Tuhan sudah menunjukkan Roh Kudus untuk menyertai kita, memampukan, menguatkan, mengajar dan menuntun kita kepada kebenaran (Yohanes 16:13); Tuhan juga sudah menunjukkan firman-Nya untuk menjadi referensi hidup orang percaya. "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Karena itu rasul Paulus menasihati, "...kejarlah kekudusan, lantaran tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).
Di zaman kini ini kebanyakan orang lebih mengejar hal-hal yang bersifat duniawai: keberhasilan, kesuksesan, kekayaan, popularitas dan sebagainya. Demi mengejar kesemuanya itu mereka tidak lagi menempatkan perkara-perkara rohani sebagai hal yang utama, mengesampingkan perkara-perkara rohani. Padahal jikalau kita mau sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan dan mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan semua berkat niscaya Tuhan sediakan bagi kita. Sesungguhnya kekudusan ialah kunci untuk mengalami berkat-berkat dari Tuhan. Tetapi banyak orang tidak mau tunduk pada pimpinan Roh Kudus, tidak mau menaati firman Tuhan dan menentukan untuk mengikuti harapan daging dengan segala hawa nafsunya. Inilah kehendak Tuhan bagi orang percaya: "...supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." (Efesus 1:4).
Berkat Tuhan tersedia bagi orang-orang yang hidup seturut kehendak-Nya!