Firman Yang Kuasa Yaitu Benih Kehidupan

Disadur dari , edisi 25 Mei 2018

Baca:  1 Petrus 1:13-25

"Karena kau telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal."  1 Petrus 1:23

Tahukah Saudara bahwa di dalam benih yang kecil dan tampak kotor itu terkandung sumber kehidupan.  Berawal dari benih yang kelihatannya tampak sepele akan tumbuh akar, batang, cabang, daun, bunga dan buah.  Dari buah yang dihasilkan terjadi tuaian alias pelipatgandaan!  Namun untuk sanggup tumbuh dan menghasilkan buah atau tuaian, benih harus terlebih dahulu tertanam di dalam tanah.

     Firman Tuhan ialah benih!  Kekuatan yang terkandung di dalam benih firman Tuhan itu jauh lebih dahsyat dari benih alamiah.  Segala sesuatu yang Tuhan perbuat bagi kita diawali dari benih firman Tuhan yang ditanam di dalam hati kita.  Pemazmur menulis:  "disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur."  (Mazmur 107:20), dan  "Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin angin ribut yang meninggikan gelombang-gelombangnya."  (Mazmur 107:25).  Ada kuasa di balik benih firman Tuhan yang ditaburkan!  Pertanyaan:  apakah tanah hati siap untuk mendapatkan benih firman Tuhan tersebut?  Banyak orang punya kerinduan yang besar untuk dipulihkan hidupnya tapi mereka tidak mempunyai respons hati yang benar terhadap firman Tuhan.  Seringkali mereka hanya mendengar firman Tuhan sambil lalu, atau dengan perilaku hati yang tidak benar, mirip tanah yang keras dan penuh dengan semak duri, sehingga benih firman yang ditanam pun tak berdampak apa-apa!  Penulis Amsal menasihatkan,  "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh badan mereka."  (Amsal 4:20-22).

     Untuk mendapatkan firman Tuhan yang menjadi rhema  (hidup)  yang harus kita lakukan adalah:  memerhatikan, mengarahkan indera pendengaran dan mata yang tertuju kepada firman Tuhan.  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar mirip seorang murid."  (Yesaya 50:4b), alasannya ialah kepercayaan timbul dari pendengaran akan firman-Nya.

Benih firman Tuhan yang tertanam di tanah hati yang subur akan menghasilkan mujizat:  membawa pemulihan, kemenangan dan kesembuhan!