Jangan Bermegah Alasannya Dunia
Disadur dari , edisi 14 Maret 2018
Baca: Yeremia 9:23-24
"Janganlah orang bijaksana bermegah alasannya yaitu kebijaksanaannya, janganlah orang berpengaruh bermegah alasannya yaitu kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah alasannya yaitu kekayaannya," Yeremia 9:23
Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa dunia ini berputar menyerupai roda pedati, adakalanya di atas, terkadang juga berada di bawah. Itulah perjalanan hidup manusia! Hidup insan itu sepenuhnya di dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan. "...direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:8).
Jika pada hari ini kita sedang berada 'di atas', keadaan kita mungkin lebih baik, lebih sehat, lebih berkecukupan, lebih populer, atau lebih beruntung jika dibandingkan dengan orang lain di sekitar, tak sepatutnya kita jemawa atau berlaku congkak, apalagi hingga merendahkan orang lain. Ingatlah selalu bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah abadi alias sementara. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok! Firman Tuhan mengingatkan: "Janganlah memuji diri alasannya yaitu esok hari, alasannya yaitu engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1). Orang lain yang hari ini kita pandang lebih 'rendah' dan kurang beruntung dapat saja di kemudian hari menjadi orang yang lebih berhasil, lebih kaya, lebih mujur, atau bahkan lebih terkenal. Tidak ada kasus yang mustahil! Bukankah masalah, sakit-penyakit, krisis, bahaya, petaka atau tragedi dapat tiba kapan saja dan tanpa pernah diduga sebelumnya? Fakta menunjukan ada orang yang dulunya kaya raya kita harus menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi; yang dulunya punya rumah besar, alasannya yaitu petaka atau bencana, rumahnya menjadi rata dengan tanah dalam sekejap; yang dulunya terkenal, dielu-elukan dan disanjung-sanjung, dalam seketika dapat menjadi orang yang dihujat dan tak dianggap oleh khalayak.
Dalam segala keadaan hendaklah kita selalu ingat kepada Tuhan, Sang Pemberi dan jangan pernah takabur, alasannya yaitu proses ujian dalam hidup seseorang dapat saja melalui kesuksesan atau kekayaan, dan juga kegagalan atau kekurangan. Bermegahlah alasannya yaitu Tuhan, bukan alasannya yaitu apa yang ada di dunia ini!
"Dengan telanjang saya keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga saya akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Ayub 1:21
Baca: Yeremia 9:23-24
"Janganlah orang bijaksana bermegah alasannya yaitu kebijaksanaannya, janganlah orang berpengaruh bermegah alasannya yaitu kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah alasannya yaitu kekayaannya," Yeremia 9:23
Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa dunia ini berputar menyerupai roda pedati, adakalanya di atas, terkadang juga berada di bawah. Itulah perjalanan hidup manusia! Hidup insan itu sepenuhnya di dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan. "...direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:8).
Jika pada hari ini kita sedang berada 'di atas', keadaan kita mungkin lebih baik, lebih sehat, lebih berkecukupan, lebih populer, atau lebih beruntung jika dibandingkan dengan orang lain di sekitar, tak sepatutnya kita jemawa atau berlaku congkak, apalagi hingga merendahkan orang lain. Ingatlah selalu bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah abadi alias sementara. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok! Firman Tuhan mengingatkan: "Janganlah memuji diri alasannya yaitu esok hari, alasannya yaitu engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1). Orang lain yang hari ini kita pandang lebih 'rendah' dan kurang beruntung dapat saja di kemudian hari menjadi orang yang lebih berhasil, lebih kaya, lebih mujur, atau bahkan lebih terkenal. Tidak ada kasus yang mustahil! Bukankah masalah, sakit-penyakit, krisis, bahaya, petaka atau tragedi dapat tiba kapan saja dan tanpa pernah diduga sebelumnya? Fakta menunjukan ada orang yang dulunya kaya raya kita harus menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi; yang dulunya punya rumah besar, alasannya yaitu petaka atau bencana, rumahnya menjadi rata dengan tanah dalam sekejap; yang dulunya terkenal, dielu-elukan dan disanjung-sanjung, dalam seketika dapat menjadi orang yang dihujat dan tak dianggap oleh khalayak.
Dalam segala keadaan hendaklah kita selalu ingat kepada Tuhan, Sang Pemberi dan jangan pernah takabur, alasannya yaitu proses ujian dalam hidup seseorang dapat saja melalui kesuksesan atau kekayaan, dan juga kegagalan atau kekurangan. Bermegahlah alasannya yaitu Tuhan, bukan alasannya yaitu apa yang ada di dunia ini!
"Dengan telanjang saya keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga saya akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Ayub 1:21