Kematian Kristus: Kegelapan Tiga Jam
Disadur dari , edisi 30 Maret 2018
Baca: Matius 27:45-56
"Mulai dari jam dua belas kegelapan mencakup seluruh daerah itu hingga jam tiga." Matius 27:45
Ketika Kristus disalibkan di atas Kalvari terjadi insiden yang sangat fenomenal yaitu terjadi kegelapan selama tiga jam. Dalam teks bahasa Yunani, kata daerah yang digunakan itu adalah 'ge' yang dapat diartikan negeri, juga dapat berarti bumi. Jadi "Mulai dari jam dua belas kegelapan mencakup seluruh bumi itu hingga jam tiga." (ayat nas). Di sepanjang sejarah umat insan tidak pernah terjadi masalah mirip ini, yaitu kegelapan mencakup bumi pada siang hari pukul 12.00 hingga pukul 15.00. Artinya sesuatu yang dahsyat terjadi pada ketika selesai hayat Kristus di Kalvari.
Kata kalvari berasal dari kata Latin calvaria yang berarti tengkorak. Bukit itu berupa kerikil besar yang berdiri dengan tinggi sekitar 45 kaki (13,5m). Nama bukit Tengkorak atau Golgota itu kemungkinan timbul dari tampilannya yang mirip tengkorak. Tengkorak merupakan simbol kematian. Kematian yakni hal yang biasa dan lumrah bagi manusia, tapi hanya ada satu selesai hayat yang luar biasa yaitu Kristus, Putera Tunggal Bapa yang harus mati dengan cara tragis, yaitu digantung pada kayu salib. Ini tidak dapat diterima oleh logika insan hingga sekarang. "...pemberitaan perihal salib memang yakni kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu yakni kekuatan Allah." (1 Korintus 1:18).
Kegelapan mencakup bumi yakni citra perihal kuasa kegelapan yang berusaha untuk menutupi kuasa salib Kristus, namun hal itu tidak berlangsung lama, hanya selama tiga jam saja! Dan ketika Kristus berseru kepada Bapa dan menyerahkan nyawa-Nya, insiden alam lain turut menyertai: "Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas hingga ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit kerikil terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit." (Matius 27:51-52). Kematian Kristus ini bukanlah selesai hayat yang sia-sia, dan bukan pula sebab Ia tak berdaya. Sesungguhnya Kristus dapat saja memerintahkan para malaikat untuk turun dan menghancurkan musuh-musuh-Nya (Matius 26:53), namun tak dilakukan-Nya...
Kristus rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menggenapi rencana Bapa, dan kematian-Nya yakni puncak rencana Bapa menyelamatkan umat manusia!
Baca: Matius 27:45-56
"Mulai dari jam dua belas kegelapan mencakup seluruh daerah itu hingga jam tiga." Matius 27:45
Ketika Kristus disalibkan di atas Kalvari terjadi insiden yang sangat fenomenal yaitu terjadi kegelapan selama tiga jam. Dalam teks bahasa Yunani, kata daerah yang digunakan itu adalah 'ge' yang dapat diartikan negeri, juga dapat berarti bumi. Jadi "Mulai dari jam dua belas kegelapan mencakup seluruh bumi itu hingga jam tiga." (ayat nas). Di sepanjang sejarah umat insan tidak pernah terjadi masalah mirip ini, yaitu kegelapan mencakup bumi pada siang hari pukul 12.00 hingga pukul 15.00. Artinya sesuatu yang dahsyat terjadi pada ketika selesai hayat Kristus di Kalvari.
Kata kalvari berasal dari kata Latin calvaria yang berarti tengkorak. Bukit itu berupa kerikil besar yang berdiri dengan tinggi sekitar 45 kaki (13,5m). Nama bukit Tengkorak atau Golgota itu kemungkinan timbul dari tampilannya yang mirip tengkorak. Tengkorak merupakan simbol kematian. Kematian yakni hal yang biasa dan lumrah bagi manusia, tapi hanya ada satu selesai hayat yang luar biasa yaitu Kristus, Putera Tunggal Bapa yang harus mati dengan cara tragis, yaitu digantung pada kayu salib. Ini tidak dapat diterima oleh logika insan hingga sekarang. "...pemberitaan perihal salib memang yakni kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu yakni kekuatan Allah." (1 Korintus 1:18).
Kegelapan mencakup bumi yakni citra perihal kuasa kegelapan yang berusaha untuk menutupi kuasa salib Kristus, namun hal itu tidak berlangsung lama, hanya selama tiga jam saja! Dan ketika Kristus berseru kepada Bapa dan menyerahkan nyawa-Nya, insiden alam lain turut menyertai: "Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas hingga ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit kerikil terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit." (Matius 27:51-52). Kematian Kristus ini bukanlah selesai hayat yang sia-sia, dan bukan pula sebab Ia tak berdaya. Sesungguhnya Kristus dapat saja memerintahkan para malaikat untuk turun dan menghancurkan musuh-musuh-Nya (Matius 26:53), namun tak dilakukan-Nya...
Kristus rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menggenapi rencana Bapa, dan kematian-Nya yakni puncak rencana Bapa menyelamatkan umat manusia!