Berserah Kepada Tuhan: Berlaku Hidup Benar

Disadur dari , edisi 3 Mei 2018

Baca:  Mazmur 55:1-24

"Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah."  Mazmur 55:23

Setiap hari insan tak sanggup menghindarkan diri atau lari dari masalah, penderitaan dan kesesakan.  Itu yaitu bab dari kehidupan manusia.  Musa berkata,  "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jikalau kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya yaitu kesukaran dan penderitaan; lantaran berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."  (Mazmur 90:10).  Hal-hal tak terprediksi, tak disangka, tak diduga, insiden atau insiden yang tak pernah dibutuhkan bisa saja menimpa menyerupai bencana, kecelakaan, musibah, malapetaka dan bahkan kematian.  Inilah realitas hidup insan yang tak bisa disangkal!

     Sebagai insan seharusnya kita menyadari betapa terbatasnya kekuatan dan kemampuan kita.  Seharusnya pula kita bersikap rendah hati di hadapan Tuhan.  Orang-orang yang rendah hati selalu merasa miskin di hadapan Tuhan lantaran kekuatannya terbatas.  Ada tertulis:  "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, lantaran merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."  (Matius 5:3).  Jika menyadari betapa terbatas kekuatan kita seharusnya kita merasa sangat membutuhkan Tuhan dan berserah penuh kepada-Nya.  Orang yang berserah kepada Tuhan secara benar niscaya berusaha biar hidupnya selaras dengan kehendak-Nya.  Kaprikornus hidup berserah kepada Tuhan itu tidak sanggup dipisahkan dari hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

     Ada orang-orang yang hidup dalam ketidaktaatan, hidup berdasarkan kehendak sendiri dan tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, tapi mereka menuntut Tuhan untuk menjawab doa-doanya dan memenuhi segala yang dibutuhkan.  Bukankah ini suatu perilaku yang tidak baik dan sangat mempermainkan Tuhan!  Orang yang demikian tak selayaknya menuntut banyak hal kepada Tuhan.  Jika ada di antara kita yang berlaku demikian, hal terbaik yang harus kita lakukan yaitu segeralah bertobat sebelum Tuhan bertindak:  "Aku akan memilih kau bagi pedang, dan kau sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh lantaran saat Aku memanggil, kau tidak menjawab, saat Aku berbicara, kau tidak mendengar, tetapi kau melaksanakan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."  (Yesaya 65:12).

Menurut kehendak Tuhan yaitu tanda orang punya penyerahan diri pada-Nya!