Tuhan Sang Pembuat Mujizat

Disadur dari , edisi 2 Juli 2018

Baca:  Yesaya 59:1-21

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;"  Yesaya 59:1

Semua orang Katolik niscaya sangat antusias jikalau mendengar kata mujizat.  Kita patut berbangga dan bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah ialah Sang Pembuat mujizat, Tuhan yang sangat hebat mengerjakan hal-hal yang tidak masuk akal.  Apa yang tak mungkin bagi insan sangat mungkin bagi Tuhan;  apa yang tidak mungkin bagi insan tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mencintai Dia."  (1 Korintus 2:9).

     Berbicara ihwal mujizat bukan semata-mata ihwal hal-hal yang terjadi secara spektakuler yang terlihat secara kasat mata:  orang buta dicelikkan, orang lumpuh dapat berjalan, air berkembang menjadi anggur, Laut Teberau terbelah menjadi dua dan sebagainya.  Bukan hanya itu...mujizat yang Tuhan sediakan bagi orang percaya lebih dari semuanya itu.  Mujizat terbesar yang Tuhan nyatakan bagi kita ialah ihwal pengampunan dosa.  "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, berdasarkan kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian."  (Efesus 1:7-8), dan  "Sekalipun dosamu merah ibarat kirmizi, akan menjadi putih ibarat salju; sekalipun berwarna merah ibarat kain kesumba, akan menjadi putih ibarat bulu domba."  (Yesaya 1:18),  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia ialah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).

     Karena dosa kita telah diampuni Tuhan maka kita tidak lagi hidup di bawah kutuk dosa.  Dan sebab kutuk dosa telah dipatahkan maka pintu-pintu mujizat, pintu-pintu kesempatan dan pintu-pintu masalah besar semakin terbuka lebar bagi kita yang percaya kepada-Nya.  Jika Bapa tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bahu-membahu dengan Dia?  (Roma 8:32).

Kesembuhan, kemenangan, pemulihan, dan segala berkat rohani ialah cuilan dari mujizat yang Tuhan niscaya sediakan dan kerjakan bagi orang percaya!